Posts

Showing posts from March, 2018
loading...

Adik

 Manis, kau slalu bersinar Semua orang terpaku akan ke luguan mu Khususnya aku Yang berharap menjadi sebuah Mentari ku Sulit untuk mengartikan senyum mu Aku percaya senyumu kebahagian Apakah kau merasa sakit? Aku sulit membaca aura wajah mu Jika kau merasa sakit, Katakan lah suara kecil mu Satu hal yang aku inginkan dari mu Jangan ada yang tau wajah jelek mu, Simpan lah dan kunci di hati lembut mu Dan bangun tuk bisa berdiri Aku ingin melihat kau menjadi Singa Dan jadikan hatimu seperti Merpati Membagi semua kebahagian mu Khusus untuk ku Adik adik dan adik... Itu jeritan untuk mu

Masa kecilku paling "Edan"

       Bismillahirohmanirrohim     Pada zaman dahulu (edan tenanan kaya masa kerajaan😅) bapak dan mami ku asli wong jowo tepatnya Jawa Tengah di Kab. Kebumen (ja2l ngacung kabeh wong ngapak😁cah komuniti cingire😮). Gue (gaul broo sak-cimit bae yoh) gak tau yah orang tua sampai ke sasar ke Pekan Baru. Dan gak tau naik apa dulunya (numpak motor mabur🤔).    Enyong anak ke-2 dari 5 bersaudara (jos lah😂). Yang lahir di Pekan Baru, abang, aku dan my brother (no 3 coyy). "Mudeng apa mubeng? Pikir keri bae lah.     Aku cilike orang cuek, manja, tomboy, nakal dan usil. Satu lagi makanan paling aku suka jengkol, ceker dan belut. Coyy tak ceritani awal aku suka belut. Kata bapaku, aku yang paling lama bisa jalan kira-kira umur 1,9 tahun (biasa aja kali gak usah kaget😏). Bapak mami kakek dan nenek frustasi (bocah ngapa yah?). Dan akhirnya aku bisa jalan karena di sabet pakai belut (kakek ku sig nyabetin sikil ku pakai belut). Habis itu belut bekas sabetan di goreng dan pepes, kaget

"T"enang

Pena Butuh 1 jam Kertas penuh coretan Bacaan penuh menarik Pena Kata kata ini tentang Dia Dia slalu misterius Sedingin Kutub Utara Pena Kata kata ini untuk Dia Hatiku diam membisu Mataku bernafas Pena Coretan penuhi pikiran Dia Dia diam membisu Aku menelusuri kediaman Dia Pena Dia adalah "T" T adalah Tenang Sulit menulis T dengan Pena

Pahit manis perjuangan

Langkah slalu berjalan Mata mulai membuka Secercah cahaya Terpampang gelisah            Berjuang bukan ambisi Pedang berbunyi Bertaburan kapas putih Waktu menjadi monster        Hujan mulai turun Mengalirkan ke sedihan Sedih adalah pahit Pahit akan berubah manis

Hanya Sketsa

Hargailah Bukan di hargai Lihatlah Bukan melihat          Itu cara ku Cara melukis smua yg ku rasa Entah lah.... Lukisan itu Indah untukmu?           Tingkah mu begitu mudah Menjadi sebuah sketsa Tapi apakah kau tau Sketsa itu adalah kebencianmu             Benar-benar ilustrasi yg nyata Garis garis itu memiliki penekanan Sulit untuk kau hapus dengan penghapus Mungkin?Robek lah sketsa yg ku buat

Kang Asep

Kang asep Kau begitu gagah dan Hangat begitu hangat Itu yg slulu d pikiran ku         Bisa kah menjadi arjuna ku? Mungkin kau berpikir ak serakah Ini semula kang asep adlh hiro ku Kau Raja hujan ku           Janganlah pernah berubah Itu lah ke cemasan ku Tetap lah menjadi Raja hujan ku Menghapuskan ke sunyian bumi ku             Aku sudah memilih mu Jadi kan lah aku payung Raja hujan Dan jagalah payung mu ini Kamu suatu saat akan membutuhkannya              

Topeng Kebencian

Benci Duri kian menusuk Mudah menumbuh duri Maaf hanya permainan mu      Duplikat yang sadis Malu bagi ku Bahagia untuk mu saja Jauh dugaan ku       Topeng menghias wajah mu Cantik mu hanya topeng Senyum topeng topeng dan topeng

Kali pertama

Resah bertaburan Jika kokoh Akan goyah Bukan kebimbangan              Kali pertama Harapan pasti Bingung menjatuhkanmu Bertabrakan di pikiran              Melangkah Muncul keraguan Jika Mundur Terpampang lubang besar              Kali pertama Sulit muncul kali kedua Sepenuhnya berkorban Menggenggam kali pertama

Upaya melihat Salju

Tulisan kuatkan aku menulis Begitu lelah Mengisi kekosongan kertas Tangan membiru Menangis akan sakit Perjuangan harus berjuang Di depan menanti harapan Tulisan tujuan masa depan Agar aku melihat Salju